Asal Usul dan Penampilan
Kata Tengu berasal dari bahasa Tionghoa yang berarti “Anjing Surgawi” (天狗), tetapi di Jepang, Tengu lebih banyak digambarkan dengan elemen burung daripada anjing. Dalam penggambaran klasik, Tengu memiliki sayap, paruh, dan tubuh yang mirip burung, namun dalam perkembangannya, bentuk Tengu lebih antropomorfik dengan wajah yang menyerupai manusia, hidung panjang yang khas, dan sering kali mengenakan jubah biksu.
Ada dua jenis utama Tengu dalam mitologi Jepang:
- Karasu Tengu (烏天狗) atau “Tengu Gagak”: Versi awal Tengu yang memiliki penampilan lebih burung dengan paruh dan sayap. Mereka biasanya digambarkan sebagai makhluk liar dan jahat yang sering kali menculik atau menyiksa manusia.
- Konoha Tengu atau Daitengu (大天狗): Jenis Tengu yang lebih mirip manusia dengan ciri hidung panjang, tetapi tetap memiliki elemen sayap dan kemampuan terbang. Daitengu sering kali digambarkan sebagai pemimpin atau makhluk yang lebih kuat dan bijak dari Karasu Tengu.
Karakteristik dan Kemampuan
Tengu dikenal sebagai makhluk yang memiliki banyak kekuatan supernatural. Mereka dapat terbang, mengubah wujud menjadi manusia atau makhluk lain, serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara telepati. Mereka juga mahir dalam seni bela diri, terutama penggunaan pedang dan tongkat. Dalam beberapa kisah, mereka dikenal sebagai ahli strategi militer yang cerdas.
Tengu sering kali diasosiasikan dengan para biksu atau samurai yang menyimpang dari jalan kebenaran. Dalam legenda, mereka dikisahkan menculik biksu atau samurai yang arogan, mengajarkan mereka pelajaran berharga tentang kerendahan hati dan jalan spiritual.
Tengu dalam Agama dan Folklore
Awalnya, Tengu dianggap sebagai makhluk jahat yang mengganggu umat Buddha dan menciptakan kekacauan di biara. Mereka dipandang sebagai penghalang bagi kemajuan spiritual manusia. Namun, seiring waktu, pandangan tentang Tengu berubah. Mereka mulai dianggap sebagai penjaga hutan dan gunung, serta pelindung seni bela diri. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan dipuja sebagai makhluk yang memberikan kekuatan atau keberuntungan.
Di kuil Shinto tertentu, Tengu dihormati sebagai dewa atau roh penjaga gunung. Salah satu tempat yang terkenal dengan kultus Tengu adalah Gunung Kurama di Kyoto, di mana Tengu diyakini menjadi pelindung gunung tersebut. Menurut legenda, Minamoto no Yoshitsune, seorang samurai terkenal dari periode Heian, belajar seni bela diri dari Tengu di gunung ini.
Tengu dalam Budaya Populer
Karena perannya yang penting dalam mitologi Jepang, Tengu sering muncul dalam berbagai bentuk media, mulai dari cerita rakyat hingga manga, anime, dan permainan video. Karakteristik mereka yang kuat, misterius, dan kadang-kadang licik menjadikan mereka subjek yang menarik dalam karya-karya fiksi modern.
Beberapa karakter fiksi terkenal yang terinspirasi dari Tengu adalah:
- Tengu Mask dalam berbagai film dan pertunjukan kabuki.
- Karasu dari anime “Yu Yu Hakusho” yang menggambarkan seorang iblis dengan kemampuan terbang dan berwajah seperti Tengu.
- Dalam permainan video seperti Sekiro: Shadows Die Twice, karakter Tengu muncul sebagai sosok misterius yang membantu tokoh utama.
Kesimpulan
Tengu adalah salah satu makhluk mitologi Jepang yang kompleks, mewakili campuran antara kebaikan dan keburukan, kemarahan dan kebijaksanaan. Mereka berfungsi sebagai pengingat tentang bahaya kesombongan, tetapi juga simbol pelindung dan guru yang mengarahkan manusia ke jalan yang benar. Sebagai salah satu makhluk mitologi yang paling dikenal, Tengu tetap menjadi bagian integral dari budaya dan kepercayaan rakyat Jepang hingga saat ini.